Seringkali
kita mendengar banyaknya orang yang berbicara dalam waktu dan tempat yang sama.
Namun kita dapat membedakan kategori pemilik suara tersebut. Apakah ia
laki-laki atau perempuan, tua atau muda.
Pada
dasarnya setiap manusia memiliki nada dasar (pitch) yang berbeda.
Secara
umum pitch pada laki-laki lebih rendah dibanding pitch pada perempuan, karena
pita suara laki-laki lebih rendah dibandingkan perempuan.
Nada
dasar (pitch) secara fisis didefinisikan sebagai formant ke nol. Formant
didefinisikan sebagai spektrum puncak dari suara manusia. Ketika manusia
berbicara dan mengucapkan suara huruf vocal dapat dihasilkan lebih dari empat
formant. Tetapi untuk dapat membedakan suatu vokal yang diucapkan cukup
dibutuhkan dua formant, yaitu formant pertama dan formant kedua.
Lantas
bagaimana dengan suara yang dihasilkan dapat menirukan suara manusia lainnya.
Contohnya seorang pemain teater muda harus menirukan suara yang lebih tua dari
usianya. Hal ini dapat diatasi dengan cara mengatur nafas seseorang yang
berkoordinasi dengan pita suara sehingga menghasilkan getaran yang diinginkan. Hasil
bergetarnya pita suara inilah yang disebut dengan suara. Satu manusia, banyak
suara. Waktu yang diperlukan untuk sekali bergetar pada pita suara disebut
sebagai periode fundamental. Fungsi kebalikannya adalah frekuensi fundamental,
yaitu frekuensi saat pita suara bergetar.
Setiap
frekuensi menghasilkan nada yang berbeda-beda. Sebagian suara yang kita dengar
tidak hanya 1 frekuensi tertentu, bisa jadi beberapa frekuensi sekaligus.
Manusia
dapat mendengar suara yang frekuensinya antara 20 Hertz hingga 20.000 Hertz.
Artinya, benda bergetar sebanyak 20 hingga 20.000 kali setiap detik/ terlepas
dari rentangan frekuensi tersebut, manusia tidak akan mampu mendengar. (Resti
Octaviani)
Daftar
Pustaka