Sabtu, 20 Oktober 2012

Apakah Lup dapat Memantulkan Cahaya?


Manusia melihat dengan mata. Namun tentu saja, kita memiliki keterbatasan sampai sejauh mana, dan sampai seberapa kecil mata kita dapat melihat. Diluar kemampuan tersebut,  diperlukan adanya alat bantu yang dapat melihat benda-benda jauh dan juga kecil. Bagaimana alat bantu itu bisa kita gunakan untuk melihat segalanya?
            Sifat cahaya seperti bola tenis yang akan memantul ketika mengenai cermin, dan akan membelok saat ,melewati benda yang tembus pandang. Saat melewati air yang rata atau menembus kaca jendela, cahaya akan membelok dan kembali lagi ke jalur semula saat keluar dari kaca. Sama halnya pada lensa, cahaya akan dibelokkan sedemikian rupa, sehingga akan membias atau membelok saat keluar menembus dari lensa tersebut.
            Fungsi lensa adalah membelokkan cahaya sedemikian rupa sehingga dapat dipusatkan atau difokuskan, dan juga dibelokkan atau dibiaskan sehingga menimbulkan bayangan yang diperbesar atau diperkecil.. Hal ini terjadi karena lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan bentuk permukaannya.
            Contoh yang paling mudah kita jumpai adalah lup atau kaca pembesar. Lup merupakan salah satu alat optik yang digunakan pada kehidupan sehari-hari, untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga tampak lebih besar. Lup banyak digunakan oleh para tukang arloji dan arkeolog ketika mereka bekerja. Lup terbuat dari lensa cembung yang memilki jarak focus tertentu. Definisi lup itu sendiri adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanyaBenda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegaknyata, dan diperbesar.  
Selain dapat memperbesar suatu benda lup juga dapat membakar kertas. Ketika cahaya dari sinar matahari menembus lensa dari lup, cahaya akan membelok dan kembali lagi ke jalur semula saat keluar dari lensa. Dan dalam kejadian tersebut terdapat  titik api yang merupakan fokus dari matahari. Sehingga sinar matahari dapat membakar kertas. Hal ini terjadi bukan dari hasil cahaya yang dipantulkan, melainkan hasil dari pembelokakkan atau pembiasan cahaya tersebut.



Ditulis oleh Resti Octaviani dan Sofia Ucu Utami :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar